Menangis… tertawa.. sedih… bahagia.. tersenyum.. dan cemberut..
adalah satu bentuk ekspresi, tentunya semua tidak lepas dari perasaan, perasaan yang berasal dari bentuk-bentuk pikiran yang diprakasi oleh si “aku”
Bila sesuatu melukai “KU”, menghancurkan”KU”, seseorang menghina “KU”, mencampakan “KU”, pasti “aku” akan berontak, sedih, menagis, menderita dan tidak akan menerima semua itu padahal hanya itulah yang “ku” dapatkan… bertanya-tanya mengapa “HARUS AKU YANG MENJALANI?”
Bila seseorang mencintai “KU”, menyayangi “KU”, mengharapkan “KU”,membahagiakan “KU”… sesuatu membuat “KU” senang, membuat “KU” ada, dihargai, dipuji, Pasti Aku akan berteriak kesenangan, AKU akan menyambut dengan senyuman, kebahagiaan…
an berpikir semua itu “SUDAH SEHARUSNYA KU DAPATKAN!”
Lucunya kita sering tak menyadari…
SUKA dan DUkA seperti siklus SIANG dan MALAM yang berputar sangat cepat.
AKU dapat berubah menjadi lebih “AKU”
dan “AKU” dapat mulai mengerti AKU
sampai AKU dapat mengenali si “AKU”
dan ternyata AKU tidak sama dengan “AKU”
walau “AKU” sesungguhnya adalah AKU…
Bingung? hahahhahaa…. pegangan!
karena AKU pun tidak tahu siapa “AKU”
adalah satu bentuk ekspresi, tentunya semua tidak lepas dari perasaan, perasaan yang berasal dari bentuk-bentuk pikiran yang diprakasi oleh si “aku”
Bila sesuatu melukai “KU”, menghancurkan”KU”, seseorang menghina “KU”, mencampakan “KU”, pasti “aku” akan berontak, sedih, menagis, menderita dan tidak akan menerima semua itu padahal hanya itulah yang “ku” dapatkan… bertanya-tanya mengapa “HARUS AKU YANG MENJALANI?”
Bila seseorang mencintai “KU”, menyayangi “KU”, mengharapkan “KU”,membahagiakan “KU”… sesuatu membuat “KU” senang, membuat “KU” ada, dihargai, dipuji, Pasti Aku akan berteriak kesenangan, AKU akan menyambut dengan senyuman, kebahagiaan…
an berpikir semua itu “SUDAH SEHARUSNYA KU DAPATKAN!”
Lucunya kita sering tak menyadari…
SUKA dan DUkA seperti siklus SIANG dan MALAM yang berputar sangat cepat.
AKU dapat berubah menjadi lebih “AKU”
dan “AKU” dapat mulai mengerti AKU
sampai AKU dapat mengenali si “AKU”
dan ternyata AKU tidak sama dengan “AKU”
walau “AKU” sesungguhnya adalah AKU…
Bingung? hahahhahaa…. pegangan!
karena AKU pun tidak tahu siapa “AKU”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar