Selasa, 13 Mei 2014

WAWANCARA DENGAN PEDAGANG BAJU DI TANAH ABANG


WAWANCARA DENGAN PEDAGANG BAJU DI TANAH ABANG

Kali ini saya akan menulis hasil wawancara dengan salah satu pedagang di daerah Tanah Abang. Saya mewawancarai salah satu pedagang grosir baju - baju muslim maupun gamis.

Siswi               : Permisi bu, saya mendapat tugas untuk mewawancarai salah satu pedagang di
Tanah Abang, apakah ibu bersedia saya wawancarai ?
Penjual                        : oh silahkan mas
Siswi               : Sejak tahun berapa ibu membuka toko di Tanah Abang ini bu ?
Penjual            : Saya membuka disini terhitung baru sih mas, ya kira-kira tahun 2011-an saya
  mulai punya toko disini.
Siswi               : Apa sih bu yang membikin ibu tertarik untuk menyewa toko disini ?
Penjual            : Karena tempat ini selalu ramai pengunjung mas, beda dengan tempat - tempat
  lain yang hanya ramai pada saat weekend atau hari libur.
Siswi               : Kisaran harga baju - baju muslim yang ibu jual disini berapa ya bu ?
Penjual                        : berkisar antara 100.00 - 300.00 rupiah mas, ya tergantung dari kualitas dan
  modelnya mas, bahkan ada beberapa baju yang harganya bisa mencapai 500.000 rupiah.
Siswi               : Oh begitu bu, kalau boleh tau berapa ya untung sehari - hari ibu ?
Penjual            : Ya ga nentu mas, kalo sedang ramai bisa sampai 1juta - 3juta sehari mas.
Siswi               : Wah sungguh menjanjikan ya bu untungnya
Penjual            : Ya itu kan kalau lagi ramai mas, kalau sepi sih ya sedikit untungnya mas.
Siswi               : Ibu disini jualan bajunya grosiran ya bu ? Bisa satuan ga bu ?
Penjual            : Iya grosir mas tapi bisa kok satuan, tapi harganya lebih mahal mas kalau satuan
  bisa beda 50.000 rupiah mas.
Siswi               : Oh begitu ya bu, oh iya bu apakah disini banyak preman yang minta jatah atau
  semacamnya lah
Penjual            : Kadang - kadang ada mas preman - preman yang begitu, katanya sih dia minta
  duit keamanan.
Siswi               : Terus ibu selalu kasih bu ?
Penjual            : Ya mau gimana lagi ya mas wong dia mintanya maksa mas.
Siswi               : Terus tidak ada yang melaporkan bu kepada polisi bu ?
Penjual            : Percuma mas toh nanti ada lagi yang muncul seperti itu.
Siswi               : Oh begitu bu, terima kasih ya bu telah bersedia saya wawancarai.
Penjual            : sama - sama.

Begitulah wawancara saya dengan salah seorang pedagang di Tanah Abang. Dia mengeluhkan adanya preman yang sering minta jatah uang keamanan. Padahal duit itu sebenernya hanya untuk preman itu semata bukan untuk kepentingan keamanan. Demikianlah wawancara saya dengan salah satu pedagang di Tanah Abang.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

tv